Sebagai bentuk dukungan dalam menciptakan kota Pontianak sebagai kota ramah anak, PG-PAUD FKIP Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak membentuk Komunitas Sahabat Anak. Komunitas sahabat anak merupakan yang kegiatan lanjutan dari satu rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen PG-PAUD UNTAN berupa Camp Sahabat Anak yang telah terselenggara beberapa saat yang lalu. Komunitas ini terdiri alumni Camp Sahabat Anak, yang akan bekerjasama dengan dosen, mahasiswa PG-PAUD praktisi pendidikan, dan elemen masyarakat lainnya dalam kampanye penguatan dan pemenuhan hak-hak anak usia dini di Kota Pontianak. Komunitas ini sudah mendapatkan pembekalan tentang isu terkait Anak Usia Dini dari para dosen PG-PAUD UNTAN dan beberapa narasumber tamu yaitu Dr. Muhamad Ali, M.Psi selaku Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Barat, Alik Rosyidi, Komisioner KPPAD Kalimantan Barat, dan Ismi Ardhini, M.Psi. Psikolog dari Kepala UPT Layanan Disabilitas dan Asesmen Kota Pontinak. Selain itu anggota komunitas juga mendapatkan penguatan kepribadian diri lewat permainan dan dialog interaktif selama mereka mengikuti Camp Sahabat Anak.
Aktivitas Peserta Camp Sahabat AnakLukmanulhakim sebagai Ketua Program studi PG PAUD UNTAN mengatakan bahwa perlu sinergitas antara akademisi, institusi pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesadaran masyarakat akan pemenuhan hak-hak anak usia dini. Komunitas ini diharapkan akan menjadi ujung tombak dalam membantu terciptanya lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak usia dini. Anggota komunitas sahabat ke depannya akan mendapatkan pendidikan lebih lanjut dengan Lembaga pemerintah yang berkecimpung dalam Pendidikan anak usia dini. Andini Linarsih, Ketua PKM sekaligus dosen PG-PAUD UNTAN menambahkan bahwa Komunitas sahabat anak hendaknya menjadi salah satu wadah yang memberikan peran lebih kepada generasi muda untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan bangsa mengingat Indonesia akan mengalami bonus demografi pada usia produktif tersebut di tahun 2020. Pembentukan Komunitas sahabat anak ini juga disambut baik oleh Dr. Muhamad Ali, selaku Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Barat yang mendorong lebih banyaknya komunitas sejenis. Komunitas ini juga diharapkan dapat menciptakan kesadaran masyarakat dan orang tua dalam mengurangi angka kekerasan seksual terhadap anak usia dini, meningkatkan angka partisipasi sekolah anak usia dini dan isu � isu actual mamupun strategis terkait pemenuhan hak-hak anak usia dini.