Pontianak, UNTAN – Pendidikan bahasa mandarin di Indonesia telah mulai diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan nasional sejak tahun 2002, namun hingga saat ini masih banyak tantangan yang dihadapi dalam hal ketersediaan materi ajar yang memadai. Sebagaimana diungkapkan dalam berbagai penelitian, guru-guru bahasa mandarin di Indonesia seringkali kesulitan menyampaikan materi secara efektif karena terbatasnya bahan ajar yang sesuai dengan konteks lokal.
Oleh karena itu, tim dosen Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin (PSPBM) FKIP Universitas Tanjungpura (UNTAN) menggelar Workshop Mendesain Modul Ajar Bahasa Mandarin Tingkat Dasar untuk guru-guru TK dan SD. Workshop ini bertujuan memberikan pelatihan bagi guru-guru dalam merancang dan mengembangkan modul ajar berbasis elektronik yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa serta kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan ini berlangsung di Aula FKIP UNTAN Pontianak pada 7 September 2024 dan dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari 15 guru Taman Kanak-Kanak dan 19 guru Sekolah Dasar, antara lain TK Kiddyland, PG-TK Harapan Bangsa, TK Pelita Cemerlang, TK – SD Gembala Baik, TK – SD Adicita Mulia, TK – SD Kinderfield, TK – SD Immanuel, TK – SD Joyful, TK – SD Bina Bhakti, TK – SD Cahaya Mentari, TK – SD Kanaan, SD Suster, SD Kalam Kudus, SD LKIA, SD Harapan Bangsa, SD Salomo. Selain itu, seorang guru dari SLB Autis Kalbar juga akan ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Bapak Urai Salam S.Pd. M.Call.,P.Hd selaku Wakil Dekan 1 FKIP Universitas Tanjungpura secara resmi membuka sekaligus mengapresiasi kegiatan PKM Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin ini. Beliau berharap para guru bahasa mandarin bisa semakin terampil dalam menyusun materi ajar yang sesuai dengan standar kompetensi. Selain itu, kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi diharapkan akan semakin meningkat, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih inovatif dan menarik.
Dalam workshop ini, para peserta diajarkan cara membuat materi ajar dalam bentuk flipbook sebagai upaya memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran bahasa mandarin. Selama berlangsungnya kegiatan para guru didampingi oleh dosen-dosen dari FKIP UNTAN serta mahasiswa yang turut membantu dalam kegiatan workshop. Antusiasme peserta terlihat tinggi, dengan banyaknya guru-guru yang menunjukkan ketertarikan terhadap penyusunan e-modul dengan flipbook yang dirasa menarik dan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi peserta didik. Salah satu pesertanya, Felicia Siao Hun guru bahasa mandarin SDK Joyfull menyatakan “Workshop ini sangat bermanfaat dan materinya sesuai digunakan dalam pembelajaran anak-anak SD.”
Workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi peningkatan kualitas pengajaran bahasa mandarin di sekolah-sekolah TK dan SD di Pontianak. Dengan guru yang lebih terampil dan e-modul yang relevan, diharapkan mampu menghadirkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan efektif di era digital.